Babinsa dan Warga Berkolaborasi Budidaya Ayam Petelur di Lokasi TMMD Reguler ke-12 untuk Ketahanan Pangan

Mempawah – Dalam rangka mendukung program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-124 Tahun 2025, Babinsa Kodim 1201/Mempawah bersama masyarakat di lokasi sasaran TMMD menggagas kegiatan budidaya ayam petelur sebagai bagian dari upaya menciptakan ketahanan pangan di wilayah pedesaan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sungai Purun Kecil, yang menjadi salah satu sasaran TMMD Reguler ke-12. Selain pembangunan infrastruktur fisik, program non-fisik seperti pembinaan peternakan turut menjadi prioritas. Budidaya ayam petelur dipilih karena dinilai memiliki potensi ekonomi tinggi serta mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat setempat.

Babinsa setempat, Serda Sutrisno, menyampaikan bahwa keterlibatan warga sangat aktif sejak awal. “Melalui TMMD, kami tidak hanya membangun jalan atau fasilitas umum, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat. Budidaya ayam petelur ini salah satunya. Kami dampingi langsung dari mulai pelatihan hingga penanganan teknisnya,” ujarnya.

Sebanyak 100 ekor ayam petelur disalurkan ke kelompok warga yang tergabung dalam program ini. Selain bantuan ternak, warga juga mendapatkan pelatihan dasar tentang manajemen pakan, kebersihan kandang, hingga strategi pemasaran hasil produksi.

Komandan Kodim 1201/Mempawah, Letkol Inf Benu Supriyantoko, S. H, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen TNI AD dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di desa. “Melalui TMMD, kami ingin meninggalkan manfaat jangka panjang, bukan hanya bangunan fisik, tapi juga sumber penghidupan yang bisa terus berkembang,” ucapnya.

Salah satu warga, PakWawan, menyampaikan terima kasihnya atas inisiatif Babinsa dan Satgas TMMD. “Kami merasa sangat terbantu. Kini kami bisa menghasilkan telur sendiri dan bahkan mulai menjual ke warung-warung sekitar,” ungkapnya.

Diharapkan, keberhasilan budidaya ayam petelur di lokasi TMMD Reguler ke-12 ini bisa menjadi model bagi desa-desa lain dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis komunitas yang mandiri dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *